Oleh: Polar Muttaqin
Lalita kembali memasuki medan pertempuran, dan memunculkan dirinya di atas sang Suanggi bertopeng.
Kedua pistol kupu-kupunya sudah terarah mantab ke tubuh mahklum semu itu, dan kini benih-benih cahaya jingga mulai berterbangan di depan moncong senjatanya.
Sang Suanggi menyadari kehadirannya dan lekas menoleh ke arahnya. Namun saat ia menghadapkan wajahnya ke atas, seekor kupu-kupu api tengah bertengger di topengnya.
[Seni Api]
[Tingkat 4]
Seketika kupu-kupu itu berubah menjadi berlapis-lapis lingkaran api yang bernaung menjadi jalan antara pistol Lalita dan targetnya. Cahaya yang tercipta mempesona, angankan gerhana cincin di malam hari.
"(Peti Kupu-kupu)"
"Krendha… Kaper!"
Setiap berkas cahaya tertarik masuk ke dalam moncong senjata Lalita. Sementara tiap lingkaran api berpindah mengelilingi seisi tubuh Suanggi, kecil-besar-kecil, bagaikan sebuah kerangka bola.
*D-darr!*