Oleh: Manggala Kaukseya
"Menurut kakak apa mereka akan datang lebih banyak dari kemarin?"
"Dari apa yang kita baru lihat di presentasi Nyonya Austra seharusnya... iya."
"Karena mereka akan menebarkan lebih banyak benih setelah terbunuh?"
"Benar, Beliau tak membicarakannya akan tetapi layar di belakangnya menjelaskannya dengan detail."
Pukul 17.30 sore hari, kami selesai berkumpul di auditorium gedung cabang dan mulai memobilisasikan diri menuju tembok-tembok kota.
Jika kami ingin mengeksekusi rencana pembersihan yang harus terlaksana di saat datangnya Sang Mentari, kami harus terlebih dahulu mempertahankan kota ini dari apa yang datang di bawah naungan Sang Bulan.
"Ah Adeline kamu di sini, bagaimana situasinya?"
Aku dan ketiga adikku memutuskan untuk melindungi tembok terpanjang di kota ini, sekaligus tempat yang sejajar dengan lokasi rumah Kaukseya, Tembok Timur.
"Sejauh ini belum terjadi apa-apa, namun seperti apa yang bisa dilihat, Langit belum kehilangan warnanya."