Oleh: Manggala Kaukseya
"Hm? Kok pintunya kebuka?"
Lavani, Lavanya dan Adeline sepertinya sudah kembali. Kecepatan terbang Adeline termasuk lambat jadi jarak antara kedatangan kami dan mereka sebenarnya sesuatu yang sudah terduga.
"Adeline~"
Lalita berseru dan melambai dari atap tempat kami bersinggah, setelah melihat-lihat kolam renang di atas sini.
"Lalita~"
Adeline melambai balik pada si gadis kupu-kupu. Wajahnya seperti biasa memancarkan kesejukan, bersama dengan senyuman manis yang senantiasa terlukis di sana.
"Oy Ta! Kok pintunya dibiarin kebuka!?"
Lavani pun meneriaki Lalita setelah melihat dirinya dari halaman depan rumah. Ia tampak cukup jengkel dengan ketidakingatan kami untuk menutup pintu depan.
"Hehehe… lupa~ kami langsung masuk aja tadi, penasaran sama rumahnya."
Lalita memasang wajah bodohnya bersama senyum konyol dan lidah yang memelet, dengan niat membawa santai arus percakapan ini.