Oleh: Manggala Kaukseya
Ghanimah dan Adeline tampak sudah kembali dari perbincangan mereka. Aku yakin Ghanimah punya maksud baik untuk khawatir pada adiknya menikah ke dalam keluargaku. Tapi jujur, aku dan Lalita tak akan membiarkan hal buruk menimpanya.
"Gimana? Dah selesai ngobrol panjangnya."
"Mang, kamu serius soal Adeline?"
Sepertinya Ghanimah cukup bisa menerimanya, ia hanya perlu memastikan.
"Serius, aku mungkin bukan Devan yang punya kemampuan mencinta yang bahkan diberkahi para Manguni, tapi aku tak membangun Kaukseya hanya sekedar sarana bermain-main."
"Aku tahu itu Mang, tapi tetap saja… Adeline ini adikku, aku tak ingin yang terbaik untuknya."
Ah pandangan itu, aku bisa mengerti Ghanimah karena diriku anak tertua di generasiku. Bahkan adik-adik tertuaku yang membully Lalita selama bertahun-tahun, aku tetap menyayangi mereka dan berharap yang terbaik untuk mereka.
"Sebuah keluarga punya arti yang lebih bagiku Imah, kamu bisa percayakan adikmu di tanganku."