Oleh: Manggala Kaukseya
Seminggu telah berlalu semenjak kedatangan Lavani dan Lavanya. Markas ini sudah selesai membangun dirinya, siap untuk didatangi oleh warga Selebes yang akan menjadi penghuni awal kota baru di provinsi Kandang ini.
Ah iya… semenjak kedua gadis itu sudah lebih dari 7 hari berada di pulau Kaput kini saat mereka bebas dari pengaruh Kalpataru. Semalam aku sengaja tidur karena tahu efeknya akan datang hari ini.
Sama seperti Lalita… Lavani dan Lavanya menikmati tidur menempel dengan tubuhku, mereka bilang kehadiranku memberikan mereka rasa aman. Aku tak bisa menolaknya semenjak Lalita mengatakan hal yang sama di hari setelah pernikahan kami. Tapi hari ini… mereka akan merasakan bedanya.
"Kyaaaa!!!"
Aku dibangunkan oleh teriakan Lavani yang begitu kencang. Wajahnya memerah, ia merosot menjauh ke ujung kasur dengan tangannya terangkat di depan wajahnya, seakan ia baru menyentuh sesuatu yang tidak-tidak.
