Oleh: Manggala Kaukseya
Langit sudah mulai merona ketika kami kembali ke markas. Walau sebenarnya aku tak tahu ini akibat matahari yang hendak tenggelam atau kehadiran Kak Amartya di markas.
Berbicara tentang diriNya, Beliau tengah menunggu kedatangan kami di depan Gerbang Selatan. Di jalanan yang sekililingya dipenuhi tanah yang telah digarap, hendak dijadikan sawah untuk kebutuhan pangan markas ini.
"Kalian duluan saja, keselamatan Seija menjadi prioritas!"
"Dimengerti."
Teh Sena dan bang Asger melanjutkan perjalanan mereka di atas Dakruo ke dalam benteng, untuk mengantarkan Seija ke perawatan yang lebih lanjut, mengingat rumah sakit benteng ini sudah dibangun. Ditambah terdapat beberapa Sarma generasi 1 yang memiliki kemampuan lebih handal dari teh Sena, semenjak mereka telah mencapai tingkat Magistra.