Oleh: Ghanimah Himesh
"Dah semua?"
"Udah Mang!"
"Oke, ayo kita… pulang!"
Pukul 8.13 kami akhirnya selesai berbenah dan segera kembali ke pulau Kaput. Sebenarnya aku sama sekali tak membenahi kamarku, Devan yang melakukannya untukku. Semenjak ada para Wongali aku tak perlu menggunakan dimensi pribadiku untuk menampung barang-barang itu.
Tapi tentunya aku tak hanya menunggu mereka selesai. Selama satu jam itu aku sibuk memasakkan tiap orang sarapan dan bekal semenjak kita semua tahu kalau perjalanan ini ternyata memakan 10 jam lebih.
Lebih penting lagi aku harus segera membuatkan makanan dan es krim stamina untuk Dakruo, dia terbang 10 jam tanpa berhenti. Bahkan Iska yang memiliki kapasitas energi sihir besar akan merasa letih terbang selama itu.