Oleh: Polar Muttaqin
Dalam desperasi kesetiap makhluk itu berlari, sadar akan betapa kuatnya pemuda api yang berjalan ke arah mereka.
Matanya menyala-nyala, dipenuhi api jingga yang meronta-ronta seakan ingin segera melompat dan melumat mereka semua. Santi yang hampir sepanjang dirinya di tangannya kini tersandar di bahunya, tersulutkan api yang menari-nari seakan merayakan kehancuran lawannya.
Pria itu menekukkan lututnya dan tangannya memegang erat santi itu, ia memasang kuda-kuda yang tengah siap tuk menebas habis siapapun yang ada di hadapannya. Namun sebelum para makhluk semu sempat berada di jarak yang sama dengan maut mereka, seekor kupu-kupu api melayang di antara formasi mereka berlari.
*Fush!*