Chereads / Ardiansyah: Raja dari Neraka / Chapter 109 - Introduction

Chapter 109 - Introduction

Hey, kita bertemu lagi, tidakkah kalian merindukanku? Hehe...

Ah, kalian pasti penasaran akan apa yang terjadi pada Amartya dan keluarganya. Aku tahu, 1000 tahun merupakan waktu yang lama, tapi sayangnya ada banyak hal penting yang menarik untuk diceritakan sebelum kita kembali ke Ardiansyah kita.

Kalian bertanya, bagaimana bisa kisah yang berjudulkan Ardiansyah bisa berjalan tanpa seorang Ardiansyah terceritakan di dalamnya? Ahaha tenang, Amartya tetap akan menjadi pemeran utama kita… mungkin… mungkin beberapa pertemuan yang akan datang, hehe.

Baiklah, di pertemuan kedua kita ini Pohon Kehidupan berada di kehidupannya yang keempat, dan pada generasi ini, Sang Pencipta menciptakan banyak sekali perubahan pada Dunia barunya. Beberapa dari mereka cukup baik, dan beberapa yang lainnya… agak susah untuk dihadapi.

Setelah masa reinkarnasi selesai, Sang Pencipta mendatangkan kelompok sumber daya baru ke Daratan, mereka agak mirip dengan hewan, namun lumayan… berbahaya. Kami memanggil mereka Taanji, Monster.

Walau tiap individu di Dunia ini setidaknya mampu melindungi diri mereka dari hewan buas, hal ini tidak bisa dikatakan sama untuk para monster. Beberapa dari mereka terlampau kuat dan mengganggu kesejahteraan masyarakat yang menjalani hari-hari mereka tanpa pertempuran atau latihan militer.

Untuk itu kesatuan Penempa Bumi yang… gagal bersatu di bawah satu kepemimpinan karena Amartya yang pergi meninggalkan mereka, sepakat untuk membuat suatu organisasi yang terdiri dari berbagai prajurit elite, dari tiap-tiap suku di Daratan.

Austra, yang kini menjadi Profisa serta penduduk terakhir Lishmi, memberi nama organisasi ini, Guild. Tujuan mereka adalah untuk menetralkan para monster yang mengganggu wilayah penduduk, mengeksploitasi mereka sebagai sumber daya serta membantu menyelesaikan permasalahan Penempa Bumi dan menanggapi permintaan dari masyarakat. Aku yakin kalian sudah cukup kenal dengan Guild, mengingat Verslinder dan Austra mengambil sistem ini dari Buana Yang Telah Sirna.

Tentu saja ada banyak hal baru lainnya di era generasi keempat, namun bukankah lebih baik jika kalian mempelajarinya selagi kita bercerita? Hm?

Ah ngomong-ngomong aku ingin mencoba sesuatu yang baru di pertemuan kedua kita ini, layaknya kita bercerita pada kisah-kisah sampingan di pertemuan sebelumnya, aku akan bercerita menggunakan sudut pandang dari salah satu tokoh di dalamnya.