Oleh: Manggala Kaukseya
Lissa pun kembali bersama seorang Kaoma wanita dengan seragam serba putih, kemeja dan celana panjang yang bahannya tampak sangat mirip dengan pakaian para Sarma.
Kurasa yang ia kenakan adalah seragam medis.
"Tuan, ini bu Seansa, bidan yang bertanggung jawab atas kesehatan dan kelahiran begitu banyak bayi di sisi kota ini, termasuk diriku dan saudara-saudariku."
Aku tak pernah bertemu Kaoma tua sebelumnya, akan tetapi wanita ini memancarkan aura dari salah satu tetua di kota ini.
Kulit, wajah, postur, tak satupun dari ciri fisiknya menggambarkan umur yang tinggi. Akan tetapi mengingat para generasi ke-2 di Selebes, mereka juga tak menunjukkan ciri-ciri orang tua yang selalu digambarkan di buku-buku Buana Yang Telah Sirna.
"Oh begitu, Bidan Seansa jika aku boleh tahu, sudah berapa tahun kah dirimu hari ini?"
Lissa tampak setara dengan Lalita saat kami baru lulus dari Papendangan, jadi setidaknya Seansa pasti cukup lebih tua dariku.