Oleh: Manggala Kaukseya
Seperti biasanya, jam 19.00 berarti saatnya tim kami untuk makan malam. Karena kali ini kamar kita dibagi 4 bukan 8, Lalita datang bersamaku menuju dapur, karena selama di rumah Guild dia lebih sering menghabiskan sore harinya di taman kupu-kupunya. Gadis ini juga sepertinya menemukan tempat baru favoritnya, lengan kiriku. Aku tak tahu bagaimana perasaannya saat ini, namun yang jelas untukku, aku merasa begitu tenang memiliki dirinya begitu lekat denganku.
Oh Mentari… bagaimana bisa satu konsep merubah hidup kami sedemikian besarnya. Semenjak kecil, dibandingkan dengan 2 adikku yang lainnya, Lalita memang selalu yang paling dekat denganku. Tapi jangan salah, hubunganku dengan mereka berdua tetap sangat dekat, hanya saja tak separah Lalita, dan sekarang… aku tak percaya kami bisa jauh lebih dekat lagi.
"Van, si Ghanimah kamu apain?"
"Hm? Kenapa emangnya?"
"Itu liat! Kalau koki kita gak ada tenaga, gimana kita mau makan!?"