Pemuda dengan rambut pirang itu masih saja termenung, mengabaikan panggilan Thom yang entah sudah keberapa kalinya. Pikiran Asak masih saja berputar-putar, mencari jawaban dari pertanyaan yang sama.
"Apa yang terjadi dengan diriku hingga tidak ingat pertarungan Laten?" tanyanya untuk ke sepuluh kalinya.
Thom yang jengah bukan main akhirnya memukul lengan temannya itu, membuat Asak mengaduh kesakitan karena pukulan Thom lumayan juga. "Apa maumu, Thom!" pekik pemuda dengan jubah merah darah itu sedikit keras.
"Aku memanggilmu sedari tadi, Asak. Bisa-bisanya kamu mengabaikan idola terkenal sepertiku, kamu ini benar-benar tidak punya sopan santun, " marahnya dengan raut wajah dibuat-buat, menghadiah sebuah pukulan di tengkuknya dari Asak.
Pemuda dengan jubah coklat itu mengaduh kesakitan, dia mengusap tengkuknya cepat agar rasa panas dan sakit disana cepat menghilang. Asak memutar bola matanya malas, dia kembali menatap pertarungan Laten dan Jejap yang akan segera dimulai.