Setelah menerima pukulan kosong dari Thom, Asak dilarikan ke ruang medis. Mulutnya terus mengeluarkan darah, hingga Laten yang berusaha sekuat tenaga menggendong tubuh berat Asak panik bukan kepalang.
Dimana Thom? Dia memilih kembali ke asrama, tidur di ranjang keras adalah hal terbaik setelah memenangkan pertarungan. Tubuh Thom butuh istirahat, luka-luka yang masih basah sekarang dia biarkan karena kelopak matanya mulai memberat.
"Permisi!" teriak Laten sembari masuk tanpa permisi ke dalam ruang kesehatan, dia langsung menaruh tubuh Asak di ranjang ruang kesehatan.
Mey, perempuan muda itu melotot tak percaya. Tanpa sadar dia menjatuhkan peralatan medis yang tadinya ingin dirapikan ke dalam balok penyimpanan. Pupil mata Mey bergetar hebat, dia tidak lagi berkedip lantaran pemandangan yang tidak bisa dijelaskan. Jantung yang berpacu, makin membuat Mey kehilangan pertahanannya
"Apa yang terjadi?" tanya Mey dengan suara tercekat.
