"Apakah dia moe?"
"Tidak! Dia itu jablay, bukan moe!!"
"Uh… Waifu itu sama seperti istri, kan?"
"Tidak! Tidak!! Ya Tuhan!! Waifu itu gak sama seperi istrimu yang tua itu! Tentu saja
mereka itu adalah wanita yang masih perawan dan suci!!"
Pria putih berambut pirang dan pria hitam bergaya rambut afro di meja sebelah sedang
berdebat panas tentang sesuatu yang sepertinya merupakan persoalan lingkungan global,
tapi aku tidak punya waktu untuk mendengarkan mereka.
"Ketika kau gagal naik tingkat selama 2 tahun berturut-turut, Aku mulai berpikir kalau kau
mungkin adalah orang bodoh, tapi aku gak pernah berharap untuk junior (ha!) sepertiku
untuk mendahuluimu."
"Berisik!! Terus kenapa kalau aku bodoh!? Kenapa aku harus memilih mata kuliah pokok
yang tidak ada jawaban tetapnya seperti filsafat!?"
Aku telah terjebak dalam tahun mahasiswa baruku selama beberapa tahun berturut-turut
lebih lama dari yang kuperkirakan, jadi seorang tetanggaku yang bertipe adik perempuan
(meskipun umurnya sudah di atas 20 tahun!!) membawaku ke bar untuk menghiburku.
…Gadis yang harusnya sudah menjadi (tapi tidak) juniorku sedang menghiburku dan hal
itu malah membuat harga diriku terasa dicabik-cabik!
"…Heh. Heh heh heh. Meskipun aku kalah dalam masalah tingkatan dan reputasi, Aku
masih menjadi seniormu dalam masalah kehidupan. Aku mempunyai pengalaman yang
berlimpah-limpah."
"Ya, benar. Aku tidak pernah mengira kalau ada banyak orang yang mengalami hidup
dalam sesuatu yang berulang-ulang dan gak ada habisnya. Akan kutunggu nasihatmu yang
berharga itu."
"Enak aja gak ada habisnya!! Aku gak menerima serangan akhir dari combo serangan
udara yang tidak ada habisnya!! Aku akan melarikan diri dari sengsara ini. Aku akan
memulainya dengan pergi menuju kantor profesor filsafat dan berlutut kepadanya!!"
Aku berulang kali menghantamkan tinjuku ke meja, tapi dengan cepat aku menghaluskan
tinjuku karena isi dari mug birku hampir tumpah.
"Ngomong-ngomong, apa yang benar-benar kau dapatkan dari memiliki banyak
pengalaman?"
"Kau menjadi lebih baik dalam melakukan seks."
Dia memelototiku.
"…Kau punya pengalaman yang banyak dalam hal itu?"
"Maaf. Maafkan aku. Aku gak punya pengalaman yang dibutuhkan untuk melawan tatapan
sinis gadis seperti itu. Aku gak akan bisa tahan kalau dipanggil menjijikan oleh seorang
siswi."
Aku merasa seperti seekor siput yang diberi garam.
Tapi aku tak dapat menahannya.
Aku gak mau dipandang rendah lagi! Aku ingin melebihinya setidaknya dalam satu hal,
terserah mau apapun juga!
"Aku tahu!! Dengan punya pengalaman yang banyak, kau gak akan terkena penipuan! Aku
pernah mendengarnya di TV sekali!!"
"Kalau hal itu benar, Aku tidak mengira kalau orang tua dapat menjadi korban utama dari
modus penipuan melalui telepon…"
"Kau cuman gak ngerti, nyonya junior!!"
"Jangan sombong. Aku itu berada di atasmu dalam masalah tingkatan dan nilai. Padahal
aku berpikir untuk menolongmu pada laporanmu yang berikutnya, tapi sepertinya
sekarang aku berubah pikiran."
Ekspresi terjelek sedunia pun muncul dari wajahku.
"…Eh…eh heh heh. Apakah kau tahu tentang penipuan merokok di pinggir jalan, seniorku
yang hebat?"
"Apa itu?"
Dia memang bertipe adik perempuan (meskipun dia di atas…dll.), tapi dia adalah murid
perguruan tinggi yang umurnya sudah melebihi 20 tahun, jadi pasti dia sedang mencoba
untuk minum-minum dan merokok "untuk sekarang". Setelah 2 atau 3 tahun, dia akan
sadar untuk menjadi pejuang anti-merokok.
"Mereka telah mengesahkan peraturan yang melarang untuk merokok di jalan-jalan di sini
dan di sana, kan?"
"Ya, Aku sudah melihat tandanya. Ada denda buat pelanggarnya, kan?"
"Ya, tapi siapa yang mengumpulkan dendanya? Seorang polisi? Atau apakah hal itu
dipercayakan kepada masyarakat seperti parkir ilegal?"
Seperti biasa, dia memiringkan kepalanya karena kebingungan dengan pertanyaanku.
"Hah? Benar juga…"
"Aspek itu tidak terkenal. Jadi kau dapat menipu seseorang dengan mendatangi seseorang
yang merokok di salah satu pinggir jalan pada area bebas merokok dan meminta mereka
untuk membayar denda sebanyak beberapa ribu yen. Mungkin nanti mereka sadar kalau
hal itu adalah penipuan, tapi kerugiannya tidak terlalu banyak dan pada dasarnya mereka
juga memang telah melanggar aturan. Karena alasan tersebut, kemungkinannya kecil
kalau mereka mau mencarimu lagi."
Dia melemparkan sebuah edamame* ke dalam mulutnya dan menaburi garam ke
piringnya dengan tampang suram. [Edamame = kacang]
"Masuk akal juga… Tapi itu kan cuman beberapa ribu yen saja."
"Awalnya, iya. Tapi kalau kau melakukannya lagi dan lagi, kau dapat membuat cukup
banyak uang. Anggap saja kalau kau gak mencobanya ke kumpulan brandalan atau ke
siapapun yang bisa membahayakan nyawamu, kau dapat membuat cukup uang. Gak
seperti penipuan lewat telepon, kau gak terlalu perlu menjadi orang yang ramah. Yang
harus kau lakukan adalah jangan membuat dirimu terlihat mencurigakan."
"Aku gak pernah dengar tentang hal itu. Ya, lagipula aku gak merokok di luar, jadi hal itu
tidak ada hubungannya denganku. Meskipun begitu aku akan mengingatnya. Terima
kasih."
"Fw-fwoooooohhhhh!! Kau adalah orang pertama yang mengucapkan terima kasih
kepadaku selama 1 semester ini!!"
"…Setidaknya para pramuniaga di toserba pasti sedikit merunduk untuk memberi salam
dan berterima kasih."
"Pekerja dari sebuah toserba yang kukunjungi selalu mendecakkan lidahnya ketika aku
masuk ke sana."
"Aura yang kau punya memang sesuatu!!"
Setelah itu, kami mendiskusikan tentang masalah yang kupunya tentang bagaimana aku
akan memperkenalkan diriku lagi dan menunjukkan kemampuan terpendamku saat pesta
murid baru tanpa membiarkan mereka tahu tentang berapa tahun aku sudah menjadi
mahasiswa baru, masalah serius yang akan terjadi kepadaku pada tahun ketiga dan
keempat yang pelajarannya sudah lebih mendalam ketika pelajaran yang masih dasar pada
tahun pertama dan kedua saja sudah sangat menyulitkanku, dan masalah yang paling
serius adalah tentang berapa tahun aku diperbolehkan untuk mengulang lagi. Setelah itu,
Aku merasa sedikit murung, tapi si tipe adik perempuan itu (meskipun dia…dll.)
mengubah topik pembicaraan kami.
"Ngomong-ngomong."
"Ada apa, nyonya junior?"
"…"
"…seniorku yang hebat?"
"Dari mana kau tahu tentang penipuan merokok di pinggir jalan itu? Apa kau
mempelajarinya secara online? Jangan bilang kalau kau sendiri terkena penipuan itu."
"Pertanyaan yang bagus!!" aku langsung duduk tegak dari meja yang kupakai untuk
menidurkan kepalaku. "Orang baik yang kutemui di sebuah message board membuat
manual anti-penipuan! Manual itu adalah buku pokok tentang kelangsungan hidup yang
mengumpulkan semua modus penipuan atau jebakan yang merajalela di Jepang modern
ini dan buku ini hanya berharga 1000 yen. Hanya 1000 yen!! Hanya dengan satu buku, kau
dapat melindungi dirimu dari beberapa modus kejahatan. Hal itu adalah pembelian hebat
yang pernah kulakukan!!"
"…Anu. Kalau kau ingat, Aku gak pernah dengar tentang penipuan merokok di pinggir
jalan."
"Ya, terus?"
"Apakah modus penipuan seperti itu beneran ada? Apa kau yakin kalau buku itu bukanlah
modus penipuan yang dilengkapi dengan banyak informasi buatan?"