"Nggak bisa kalau salah dan maling harus dihukum." Ucap Agnes dengan wajah dingin masuk ke dalam ruangan.
Si pria langsung ketakutan dia berseru begitu melihat Agnes.
"Mbak maafkan saya." Rengeknya.
"Jangan pura-pura sedih, kemarin kamu ambil duit aja senang." Ucap Agnes.
Dwi menatap Tias tangannya bergerak-gerak bibirnya berkata, "Kok bisa?"
Tias hanya mengangkat bahu tidak berani bersuara.
Agnes menarik kursi lalu duduk menyilangkan kakinya dan mendekap dirinya sendiri.
"Panggil polisi sekarang juga." Ucap Agnes.
"Mbak Agnes masih bisa kita bicarakan dengan baik-baik kan?" ucap manajer wajahnya juga ketakutan, ini menyangkut nama baik perusahaannya.
Dan siapa sangka pemilik perusahaan datang langsung ke sini kalau sampai didengar dewan direksi perusahaannya juga manajer pasti juga akan kena imbasnya.
Agnes menoleh, "Kamu manajer di sini?"
Si manajer langsung mengangguk, "Gimana karyawan kamu mau kerja bener, kamu aja nggak becus nangani karyawan."