"Bu, kita hubungi Kak Fara ya, kasih tahu kondisi bapak sekarang."
"Nggak usah. Kasihan kakak kamu lagi magang nanti kalau dia kepikiran nggak bisa fokus sama kerjaannya gimana?"
"Tapi Bu, nanti kalau …"
"Hus, jangan bicara sembarangan bapakmu akan segera membaik."
Anak lelaki berusia dua belas tahun itu hanya bisa menunduk saat ibunya bersuara sedikit keras.
Tidak ada yang bisa dia lakukan lagi saat ini selain menuruti semua yang dikatakan ibunya.
Farhan harus kembali pulang ke rumah setelah tahu bapaknya sakit. Sejak kecil dia dikirim ke pesantren oleh bapaknya di Gresik.
Kemarin dia dijemput oleh Mbak Ani, sepupunya yang biasa membantu ibu dan keluarganya.
Alih-alih memberi tahu kakaknya, justru dia yang dijemput.
Dengan wajah melas dan sedih Farhan pamit pada ibunya untuk keluar ruangan.
Rumah sakit ini masih sama seperti yang dulu, tidak ada yang berubah hanya saja baru bagi Farhan karena dia memang sela mini tidak di Jakarta.