"Asih, apa kamu sudah tenang sekarang?" tanya Fara pada gadis kecil itu.
Asih mengangguk berusaha mendongak, menarik tubuhnya dari pelukan Fara.
"Maafkan Asih, Kak Fara."
"Nggak papa, Asih jangan merasa bersalah."
"Tapi Asih sudah bikin panik Kak Fara dan juga Dokter Kevin." Asih menoleh menatap Kevin yang masih terduduk di depannya.
"Mmm … kami baik-baik saja." Kata Fara.
"Asih takut …" katanya lagi.
Lalu Asih mengeluarkan kertas dari dalam saku baju pasien.
Dia mengulurkan kertas itu kepada Fara.
"Apa ini?" tanya Fara.
"Surat." Jawab Asih.
"Surat?"
"Hm … aku menemukannya di samping tempat tidurku."
Fara mengambil surat itu lalu dia memberikannya lagi pada Asih, "Ini punya Asih, simpan saja."
"Nggak, Asih nggak mau menyimpannya." Asih tertunduk.
"Kenapa?"
"Asih benci … Asih membencinya."
"Asih ada apa?" Fara panik.
"I-ini …" suara Asih bergetar.
"Surat ini dari Mamaku. Aku benci mereka semua."
Fara dan Kevin saling berpandangan, mereka bingung.
