"Hah?" teriak Agnes, kedua bola matanya melebar.
Dwi dan juga Tias terkejut mendengar teriakan Agnes lalu mereka ikut melihat ke luar mobil.
Ada sosok yang jatuh di tanah di depan mobil yang mereka tumpangi.
Bergegas Agnes membuka pintu lalu keluar.
"Mbak Agnes kenapa?" tanya Tias tapi Agnes sudah keburu keluar lebih dulu.
Dwi menyusul membuka pintu mobil juga.
Lalu Tias mengikuti sebelumnya, "Pak terima kasih ya. Kita turun di sini saja, pembayaran via online ya Pak."
"Iya Mbak, tapi itu orang nggak kenapa-kenapa kan?" panik si sopir, dia memajukan badannya untuk melihat sosok yang hampir saja dia tabrak.
"Semoga nggak kenapa-kenapa Pak." Jawab Tias.
Dahi si sopir berkerut, dia membuka kaca melongokkan badannya lalu berteriak, "Mbak, mas-nya nggak kenapa-kenapa kan?"
Agnes yang turun langsung tersenyum melihat Rio tergeletak di tanah tertindih sepedanya sendiri.
Membantu Rio untuk bangun Agnes mengangkat ibu jarinya pada si sopir.