Seratus lima puluh lima
Selamat Membaca ✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Ada apa?" tanya Daneil dengan to the point pada orang di seberang sana, nada suaranya kentara sekali terdengar kesal. Bagaimana tidak kesal jika dia sendiri telah memberikan perintah agar hari ini dirinya tidak di ganggu.
"Begini, Pak--"
"Amara!"
Brak!
Daneil berlari cepat menuju jalanan yang kini telah ramai oleh orang orang yang berkerumun. Sampai di sana, dengan segera dia membelah kerumunan. Seketika, Daneil merasakan tubuhnya lemah saat pandangannya menemukan istrinya yang kini terbaring di jalanan dengan darah segar di sekitarnya.
Dengan langkah tersaruk-saruk dan bola mata yang mulai memerah, Daneil mendekat. Di sana sudah terdapat Siska, Banu dan David yang terlihat menangis memohon pada wanita yang terbaring sekarat itu.