Seratus lima puluh dua
Selamat Membaca ✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Ah, maaf." Amara menundukkan kepalanya berkali kali saat tanpa sengaja dirinya terhuyung hingga mengenai punggung salah seorang pelanggan.
Wanita yang juga terkejut karena tiba tiba saja merasakan beban mengangguk mengerti. Lagi pula dia juga tak ingin memperpanjang masalah. Dia tak terluka atau pun terkena tumpahan makanan, jadi bukan lah sebuah masalah besar.
David yang melihat bagaimana kakaknya terlihat ling lung dengan segera menghampiri wanita itu. Bukan dia tak tahu jika konsentrasi kakaknya mulai terganggu saat sepasang suami istri dengan bayi perempuannya mulai masuk ke dalam kedai mereka dan memesan makanan. Kakaknya mulai sering mencuri curi pandang pada bayi perempuan cantik dengan bandana di kepalanya.