Seratus lima puluh satu
Selamat Membaca ✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Hari berganti hari, dan semua tak secepat itu untuk kembali seperti semula. Kehidupan masih terasa berat untuk Amara maupun Daneil. Keduanya memang mulai saling menguatkan, tapi di ke dalaman hati mereka tetap terdapat kekecewaan atas kepergian putri pertama mereka. Tak mudah untuk bisa benar benar mengikhlaskan seorang anak yang nyatanya adalah penyatu kedua orang tuanya.
"Biar aku pakai kan dasimu," dengan cepat Amara berjalan ke arah Daneil yang terlihat kesulitan memasang dasinya. Lelaki itu memang sudah beberapa hari mulai kembali memimpin perusahaan. Sedikit kesibukan membuatnya melupakan kesedihannya.