seratus tiga puluh delapan
Aku mau bilang lagi, seperti apapun nanti endingnya. Kalian harus terima ya, terima kasih:)
Selamat Membaca✨~
"JANGAN BERANI-BERANI KAMU MENDEKAT! ATAU BAYI INI AKAN MATI!"
Alexa mengacungkan dengan tak main-main pisau di tangannya pada bayi yang kini menangis histeris itu. Wajahnya terlihat sangat marah.
Daneil menghentikan langkahnya seketika. Dia bahkan tak berani bergerak barang seincipun. Kali ini wanita itu membawa benda tajam dan Daneil tak mau mengambil resiko jika dia nekat mendekat pada wanita itu. Dia tentu tak ingin jika sampai putri kecilnya terluka.
"Alexa," panggil Daneil dengan pelan. Daneil menelan ludah saat wanita itu malah semakin tajam menatapnya. Seolah menunjukkan kebencian yang sangat besar untuknya.
Wanita itu tak berbicara sama sekali. Untuk beberapa saat suasana mendadak hening. Hanya isakan dari Amara yang terdengar. Wanita itu kini tengah berada dalam dekapan Jeni yang terus mengusap punggungnya pelan, turun-naik.