seratus dua puluh delapan
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Suara langkah kaki yang tergesa-gesa menuruni undakan anak tangga membuat semua orang yang saat ini duduk di meja makan langsung mendongak ke arah tangga. Di sana, terlihat Daneil yang dengan langkah terburu-buru turun dari tangga. Lelaki itu terlihat sudah mengenakan setelan kantornya dan siap untuk bekerja.
Daneil berbelok ke meja makan, mengecup kening Amara. "Maaf untuk yang semalam," ujarnya cepat lalu beralih menatap bergantian semua orang yang berada di meja makan. "Paman, Bibi, David maaf karena aku tidak bisa bergabung untuk sarapan bersama." ujarnya, baru saja akan melangkah pergi. Ujung jasnya sudah terlebih dahulu ditahan oleh Amara.