seratus dua puluh tujuh
Jangan lupa untuk bahagia ya teman-teman, kuncinya selalu tersenyum😊
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Saat memasuki rumah, Amara sudah disuguhi pemandangan putrinya, Darlene yang menangis dalam gendongan Siska. Wanita itu terlihat kesulitan dalam menenangkan anaknya. Astaga, lihat betapa merahnya muka bayi itu. Seberapa bayi itu menangis. Sedangkan itu, terlihat bayi Ge yang di gendong oleh Jeni, terlihat menatap adiknya yang menangis.
"Akhirnya, kamu pulang juga." ujar Siska seperti gerutuan, saat Amara maju di hadapannya mengambil bayi dalam gendongannya. Dia menatap kesal tapi memilih untuk tak berucap pada keponakannya itu.
Tak butuh waktu lama, bayi Darlene langsung diam, seolah tahu jika ibunya lah yang kini menggendongnya. Astaga, bayi itu benar-benar merindukan Amara ternyata. Padahal, hanya ditinggal selama beberapa jam saja.