seratus dua puluh tiga
Aku harus jelasin nggak ya, untuk part yang kadang keacak atau keulang? Yang harus kalian tahu, tapi pasti akan aku benerin kok:)
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Amara terus menatap pada pintu kamarnya. Menunggu pintu itu dibuka dari luar. Dia menghela nafas saat menyadari hampir setengah jam dia melakukannya, tapi pintu itu tak kunjung dibuka.
Hampir tengah malam dan Daneil belum kembali. Amara mulai khawatir, dia ingin menghubungi lelaki itu tapi dia gengsi. Dia sudah menghubungi sebenarnya, tapi tak diangkat. Sebaliknya dia malah mendapatkan balasan pesan yang mengatakan jika lelaki itu tak akan bisa pulang cepat seperti biasanya. Aish, menyebalkan.
Menghela nafas, Amara memutuskan untuk menurunkan kakinya ke lantai. Dia berjalan mendekat pada dua boks bayi yang bersisian. Menatap kedua anaknya yang sudah tertidur pulas di dalam sana.