seratus sembilan belas
Haduhh molor jauh banget, hiks ... Maafin ya🥵
Baiklah, Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Amara melangkah keluar dari dalam kamarnya. Dia kemudian berjalan menuju ruang tamu. Sampai di ambang pintu yang menghubungkan ruang tamu, Amara dapat melihat Cristian dan Fani yang terlihat mengobrol kecil. Lebih tepatnya Fani yang terlihat lebih banyak bertanya dan Cristian menjawab.
"Fani," panggil Amara berjalan mendekat. Senyumnya semakin melebar saat melihat bagaimana Fani yang turun dari sofa untuk berlari ke arahnya. Gadis kecil itu lalu memeluk lututnya. Ah, andai tak habis melahirkan. Amara pasti sudah berjongkok untuk membalas pelukan anak pertamanya ini.
"Kangen, Nda ..." gumam Fani mendongak, menatap Amara dengan bola mata jernihnya. Membuat siapa saja yang melihat akan merasa jatuh cinta pada gadis itu.