Seratus Lima belas
Hehe perlu dijelasin nggak ya? Jadi, gini akutuh ngetik kan habis kerja. Nggak tahunya semalam lembur jadi belum keuber. Ya, jadi gitudeh... nggak papa ya, maklumi. Tapi kalau udah keuber pasti langsung aku benerin dengan bab yang baru, jadi harap maklumi ya:)
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Amara masih terus mendekap anaknya, dia takut jika melepaskan tubuh mungil anaknya, maka anaknya akan kembali diculik. Dia tidak mau anaknya berada dalam gendongan wanita gila. Dia takut jika sampai terulang untuk yang kedua kalinya, anaknya akan benar-benar pergi meninggalkannya.
"Amara, berikan bayimu pada dokter untuk diperiksa." ujar Siska yang mulai kasihan pada dokter dan suster yang sudah menunggu hampir lima belas menit untuk memeriksa bayi wanita itu apakah dalam keadaan baik-baik saja atau tidak.