Seratus Sepuluh
Pengen rehat, tapi susah🥺
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Kamu belum merasakan apa-apa, Amara?" tanya Siska mengusap perut Amara dengan lembut. Wanita paruh baya itu kemudian tersentak saat merasakan tendangan dari dalam sana. Dia kemudian mendongak, menatap Amara sebelum kemudian tersenyum dengan lebar. "Dia tadi menendang?" tanyanya tak percaya.
Amara ikut tersenyum, apalagi melihat bibinya yang semakin bersemangat mengusap perutnya. Wanita itu, kini juga mengajak ngobrol anak di dalam perutnya.
"Kamu tahu jika ini grandma, Sayang? Oh, grandma jadi tidak sabar untuk bertemu denganmu." Siska mengusap-usap dengan lembut perut Amara. Sesekali dirinya akan merasakan kembali balasan ucapannya dengan tendangan dari dalam sana.
"Kenapa Daneil masih belum mengambil cuti?" tanya Siska kemudian, mendongak menatap wajah Amara.
