Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Jadi, tiga hari lagi kita akan bertemu?" Siska mengusap perut membuncit keponakannya.
Amara yang melihat itu hanya tersenyum. Bibi, Paman dan adiknya baru saja tiba ke rumahnya. Rasanya rumah langsung terasa ramai dan menyenangkan.
"Yes, grandma ..." sahut Amara menirukan suara anak kecil.
Siska tersenyum, kemudian dia menegakan punggungnya. Kini menatap wajah Amara. Dia beralih mengelus pipi keponakannya dengan lembut, dengan penuh sayang.
"Bibi tidak percaya sebentar lagi kamu akan menjadi ibu," ujar Siska tersenyum lembut pada Amara.
Amara merasakan kehangatan menyebar di dadanya yang berakhir membuat perutnya yang ikut merasakan kenyamanan, ketenangan. Bibinya yang seperti ibunya sendiri memang sangat pandai dalam membuat dirinya dan David tidak merasakan kekurangan kasih sayang seorang ibu.