seratus tiga
Pokoknya kalau kalian merasa udah bosen, kalian boleh meninggalkan cerita ini🤧 Sayang koin kalian kalau kalian paksain baca ya ...
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Daneil memijit pelipisnya, pusing sendiri melihat Amara yang kini terlihat sibuk dengan bayi dalam gendongannya. Bukan, bukan Daneil tak suka. Hanya saja Daneil ingin dia saja yang menggendong bayi itu. Dia hanya tak tega melihat perut membuncit istrinya yang sesekali terkena tendangan kaki dari bayi di gendongan ibunya. Hanya tendangan kecil, tapi Daneil tetap merasa khawatir.
Bayi laki-laki itu pada akhirnya diijinkan juga untuk dibawa pulang oleh dokter. Tahu siapa yang paling senang? Ya, tentu saja Amara--istrinya.
"Berikan padaku, biar aku saja yang menggendongnya, Amara." ujar Daneil mengulurkan kedua tangannya, pertanda jika dia menginginkan bayi itu diberikan padanya.