tujuh puluh sembilan
Oke, sebelum baca tarik nafas dulu ya kalian:)
Semoga kalian enjoy ya bacanya, aku nggak berani nambahin konflik dulu, nih hehe ... Selesaiin dulu, lah ya satu-satu biar nggak beban pikir banget🙈
Baiklah, Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Makasih ya, Nona." Ben dengan genit mengedipkan satu matanya pada wanita muda yang baru saja menyajikan kopi di hadapannya dan Daneil. Membuat wanita itu tersipu malu dan mengangguk, kemudian berlalu pergi kembali ke tempatnya.
Ben mengalihkan perhatiannya pada Daneil yang sedari mereka sampai di kantin rumah sakit hanya diam saja dengan sesekali menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan lelah. Lelaki itu seperti memiliki beban yang sangat berat. Ben jadi berpikir, apakah Amara sakit parah hingga membuat temannya jadi sefrustasi saat ini?