enam puluh sembilan
Siap untuk baca bab ini? Aku rasa kalian bakal kecewa baca bab ini, atau senang aku nggak tahu🙈
Jangan lupa jaga kesehatan, aku nggak akan lelah untuk ngingetin yaw🥺 Sedih juga sebenarnya sama keadaan yang kaya gini. Tapi, kita ambil hikmahnya aja ya:)
Selamat Membaca✨~
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
Amara menatap dua koper dan map yang saat ini dirinya pegang. Keputusan Amara sudah bulat. Dia akan meninggalkan rumah ini saat ini juga. Tak peduli jika hari sudah malam, dia akan tetap pergi malam ini juga. Lalu esok harinya, dia akan memasukan berkas perceraiannya dan Daneil ke pengadilan. Dia benar-benar ingin segera terlepas dari Daneil.
Dengan susah payah, Amara membawa kedua kopernya keluar dari dalam kamar. Menuruni undakan anak tangga dengan langkah tergesa-gesa. Taksi yang dia pesan sudah sampai dan kini menunggunya di luar gerbang.