Gedung yang menjulang tinggi bertuliskan Mahendra Group, Disinilah kini Lala berada, berjalan perlahan memasuki gedung pencakar langit itu dengan langkah anggun walau tetap dengan gaya berpakaian yang khas seperti Lala biasanya, gaya berpakaian seorang pelukis terkenal dalam usianya yang masih sangat muda.
Semua karyawan menunduk saat berpapasan dengan menantu Danil Mahendra tersebut. Lala selalu membalas sapaan seluruh karyawan dengan senyuman manis terkesan friendly dan tidak sombong.
Lala langsung menuju ke sebuah lift yang memang di khususkan untuk petinggi perusahaan. Dengan wajah tenang dan anggun, Lala masuk ke dalam lift dengan kedua tangan mengengam paperbag yang Ia taruh di depan tubuhnya.
Lift berhenti tepat di lantai tempat Jhonatan berada, masih dengan gaya anggunnya Ia keluar dari lift menuju ke ruangan suaminya dengan senyuman yang selalu mengembang jika mengingat akan Jhonatan sang belahan jiwanya.