"Maukah anda berpura-pura menjadi calon ibu bagi Kirana, tolonglah dokter demi Kirana." Ucap Kelvin dengan wajah memelas.
"Maaf Tuan Kelvin, saya tidak suka membohongi orang, dan saya rasa anda sudah tahu resiko membohongi anak anda."
"Tapi dia mengharapkan anda."
"Maaf Tuan, saya tidak bisa, anda tahu saya sudah menikah dan saat ini saya sedang hamil."
"Bahkan kita bisa membesarkan anak anda bersama kami."
Humaira mengepalkan tangannya hingga buku jemarinya memutih. "Anda keterluan Tuan Kelvin." Lalu Humaira vpergi begitu saja dari hadapan Kelvin, saat Kelvin ingin mengejar Humaira Heri telah merentangkan tangannya dan menatap kea rah Kelvin dengan tatapan tajam.
"Mas Heri, jangan biarkan laki-laki itu berada di dekatku." Perintah Humaira, lagi-lagi kali ini ia bersyukur karena sang suami memberinya pengawal, paling tidak ia merasa sangat aman sekarang.
"Baik Nyonya." Sahut heri dengan menunduk patuh.