Selena dan Tuan Handoko menikmati perjalanan menggunakan jet pribadi menuju kenegara F, untuk beberapa minggu kedepan Tuan Handoko harus menyelesaikan urusannya dinegara tersebut, entah bagaimana bisa pabrik yang ia bangunsusah payah disana tiba-tiba terjadi masalah.
Tuan Handoko memeriksa berkas yang dikirimkan oleh tangan kanan nya di negara F, tak satu baris kalimatpun ia lewatkan begitu saja, kemudian dahinya mengerut sepertinya dia sudah mengetahui letak permaslahan yang terjadi di pabriknya itu, kemudian ia memperhatikan Selena yang juga sibuk membantu Tuan Handoko mengecek laporan keuangan dari negara F, beberapa kali dahinya ikut mengerut seperti bingung atau ada sesuatu yang salah dalam laporan tersebut.
"Ada apa Selena?" Tanya Tuan Handoko, yang membuat Selena mendongak lalu menatap pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan awet muda, sejenak Selena tertegun menatap wajah yang begitu dekat dengannya. Hingga suara Tuan Handoko menyadarkannya.
"Selena."