Rena terdiam melihat ekspresi Ronald yang terlihat sangat mengkhawatirkannya, ada bersit rasa bersalah dihatinya kala ia tak member kabar pada Ronald, justru malah ia menyuruh Ronald untuk menunggu, ini semua kesalahannya karena melupakan ponselnya yang ia letakkan di atas nakas.
Rena lebih tak mampu berbicara lagi ketika melihat pandangan mata semua yang ada di ruangan itu terarah pada mereka, karena sikap Rena yang masih diam, Ronald menjadi ikut terdiam dan baru menyadari jika di ruangan itu mereka tidak hanya berdua, perlahan dia meoleh ke samping betapa terkejutnya Ia kala melihat Danil dengan satu tangan terlipat di dada dan tangan satunya menopang dagunya dan jangan lupakan tatapan tajam dari seorang Danil Mahendra, disebelahnya sudah duduk dengan manis sang permaisuri yang mengagkat kedua alisnya kala matanya bertemu dengan mata Ronald, dan di sofa ada dua laki-laki paruh baya yang menatapnya dengan tatapan garang.