"Maaf, aku akan selalu mengingatmu, agar aku bisa kembali padamu." Ucap Yola pada Abdul.
"Jika kau kehilangan arah, maka cukup dengar suaraku yang muncul dari dalam hatimu, maka aku akan datang menjemputmu pulang." Ucap Abdul.
"Hm."
"Sekarang kamu tidur ya." Abdul merapikan bantal Yola, namun saat Yola hendak berbaring, tangannya menarik kerah baju Abdul.
"Tidurlah disini, bersama ku."
Abdul mengangguk, lalu berputar ke sisi yang lain, lalu berbaring miring sambil memeluk Yola.
"Terimakasih, kau tidak pernah meninggalkan aku."
"Itu tak kan pernah terjadi selama aku masih hidup, sayangku."
Wajah mereka bersemu merah saat Abdul memanggilnya dengan sebutan 'sayang.'
"Aku mencintaimu, Yola. Sungguh, aku ingin bercerita satu hal padamu, apa kamu mau mendengarnya?"
"tentu saja akan aku dengar, ceritalah."
"Sebenarnya sebelum aku bertemu denganmu di pesantren, aku sudah pernah bertemu denganmu sebelumnya."