Aura melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan apapun, yang ada di pikirannya hanyalah sesuatu yang membuatnya menjadi melupakan rasa kecewa dan kekesalannya.
Diluar dugaannya ada sebuah mobil yang membuntuti segala aktifitasnya termasuk ketika Ia memasuki gedung milik Ronald.
"Tim Satu melapor." Kata Seorang laki-laki yang berada di belakang kemudi sebuah mobil sedan hitam pada atasannya.
"Diterima." Jawab sang atasan di seberang telepon.
"Target menuju jalan Kemuning, sepertinya akan menuju ke sebuah cofe shop milik tersangka kedua." Lapor laki-laki di dalam mobil sedan.
"laporan di terima, Tim Dua segera meluncur ke lokasi." Jawab sang atasan.
Lalu laki-laki dalam mobil sedan itu kembali berkonsentrasi pada mobil Aura, dia terus mengikuti kemanapun mobil itu berjalan, dan dugaannya tapet, Aura menuju ke sebuah Cofe Shop milik seseorang yang juga menjadi target mereka.