Selena menatap laki-laki yang ada disampingnya, berusaha sangat matang, namun sayangnya wajah tampan dan berkharismanya mampu membuatnya luluh, hanya dengan memandang matanya saja sudah mampu membuatnya tak bisa tidur semalaman.
Terasa sungguh terasa bila berjumpa lalu bertutur sapa dengan laki-laki itu membuat ia lupa akan dunianya, segalanya teralihkan hanya pada satu sosok yang kini mengisi relung hatinya, walau tak mudah jalan bagi mereka untuk mendapat cinta itu, namun akhirnya keduanya merasakan indahnya jatuh cinta lagi.
Tuan Handoko yang lebih dari dua puluh tahiun menduda, kini membuka hatinya untuk seorang perempuan yang seumuran dengan anak keduanya. Sedangkan Selena yang tak pernah membuka hatinya pada seseorang kini tanpa diminta cinta itu masuk mendobrak pintu yang selama ini ia kunci rapat.