Rey mencium pundak Humaira yang sedang menyiram bunga di teras Villa.
"Ke kamar yuk." Ajak Rey sambil menyandarkan kepalanya di pundak sang istri.
"Ngapain?" Dahi Humaira berkerut.
"Pingin itu." Jawab Rey sambil menunjukkan dada Humaira yang tetutup jilbab.
"Mesum." Kata Humaira sambil tersenyum
Rey mengangkat tubuh Humaira masuk ke dalam rumah, untung saja dia sudah meletakkan peralatan menyiramnya kalau tidak mereka berdua bisa terguyur air bersamaan.
"Rey semalam aja sampe subuh lho, masak sekarang mau gitu lagi."
"Menikmati waktu, mumpung ga ada yang ganggu." Ucap Rey cuek.
"Di rumahpun ga ada yang ganggu."
"Kurang khusuk banyak orang."
"Kamar kamu kedap suara kalau kamu lupa, alasan." Ucap Humaira sambil mencubit hidung mancung Rey.
"memang." Rey merebahkan tubuh Humaira di ranjang, kemudian dengan sigap Rey melepas jilbab yang dikenakan istrinya.
"Rey, ponsel kamu mati?" Tanya Humaira sambil membelai wajah tampan suami yang berada diatasnya.