Chereads / Harum Manis / Chapter 4 - .| Sisi Yang Berbeda

Chapter 4 - .| Sisi Yang Berbeda

"Kamu pernah datang sejenak,kemudian pergi tanpa jejak."

-Arga Aditya Adhitama-

-----------------------------------------------------------------

Arlan memalingkan kepalanya ke jam hitam di lengan nya.Kemudian sesekali beralih memandangi pintu keluar kelas.

Sudah jam segini,seharusnya Andra dan Arga telah sampai kesekolah sedari tadi.

Fikiran Arlan semakin gusar,segera dicek nya grup chatting mereka bertiga.

WantedBoy's

Andra Unyu

Hahahaha                                                  23:24

Pewaris Tahta

Yang diatas bkn tmn gue.                       23:25

Bukan temen gue juga.        √√ 23:28

Hari ini

Woe mana nihh   √√ 08:10

Cepetan bu Chika udah masuk! √√ 08:25

Woii!! √ 08:43

Wah parah ni cabut ga ngajak2  √ 09:06

Nihil,tak ada kabar apa apa dari mereka berdua.

Arlan menghembuskan nafasnya kasar,di jatuhkan kepalanya di meja belajarnya.

Tiba tiba saku yang baru saja di letakkan di kantong celananya bergetar.Buru buru diangkatnya telfon itu.

"Eh cumi! Lo sama Arga kemana sih daritadi ga masuk masuk? Cabut ga ngajak ngajak! Ga solid lo berdua!"

Arlan terus berbicara dengan Andra di telfon,tentu saja saat ini dia tengah menyembunyikan mukanya dengan buku yang ia letakkan diatas meja tadi.

"Denger dulu broo..."

"Alah denger apaan!"

"Gue sama Arga,mmm..naa..nabrak anak orang"

Brakk!!

"Hah?! Serius lo" Arlan yang kaget refleks berdiri lalu mendobrak meja belajarnya.

Rupanya perlakuannya menarik perhatian seisi kelas,tak terkecuali bu Chika.

"Ada apa Arlan?"

"Mmm.. Gapapa kok buk hehe" Arlan menggaruk tengkuknya.

"Kamu ini,ada ada saja."

"Yang serius kalo belajar!" Sambungnya lalu kembali menulis di papan tulis kelas.

Sementara diseberang sana,Andra yang mendengar semuanya menepuk jidatnya.

Kenapa gue bisa punya sahabat kaya dia ya?

-batin Andra

"Siapa yang lo berdua tabrak? Kok bisa? Gimana keadaannya sekarang?"

"Udah jangan banyak bacot!kalo mau tau kesini buruan!"

"Gila lo! Yang ada gue dibunuh sama bu chika!"

"Gausah banyak alesan Lan.Kalo lo ga sampe kesini,gue bocorin kebiasaan lo tiap malem sama anak anak sekelas!"

Wajah Arlan pucat pasi.Bisa hancur reputasinya sebagai salah satu cowok terkeren di SMA Adhitama kalau anak anak sampe tau dia masih ngompol tiap malem.

IMAGE IS NUMBER ONE!!

"Gue otewe sekarang!"

--

Gadis cantik yang saat ini terbaring di sofa hijau milik Arga itu mengerjapkan matanya perlahan.

Pusing.

Dipegangnya kepalanya yang telah terbungkus perban putih dengan rapi.

Gue dimana?

"Ga! Ndra!"

Siapa yang teriak teriak sih?

Gadis itu celingukan kesana kemari.Mencoba mencari darimana sumber suara itu berasal.

"Ga-" Arlan menghentikan langkahnya saat ia melihat seorang gadis manis tengah menatapnya dengan heran.

Jadi dia yang ditabrak sama dua cumi itu?

Untuk beberapa saat Arlan mematung ditempatnya.Tapi saat melihat perban di kepala cewek itu dia terperanjat.

"Eh lo gapapa kan?" Perlahan didekatinya Arumi.

"Mmm gu..gue gapapa kok"

"Beneran?Lo tau nggak nama lo siapa?"

Kenapa sih ini anak? Arumi menaikkan sebelah alisnya heran

"Arumi." Jawab Arumi kikuk.

"Lo yakin itu beneran nama asli lo?"

"Hmm? Hahahaha"

Arlan heran.Kenapa cewek ini tiba tiba ketawa? Apa gara gara luka itu dia jadi geger otak? Gawat!

"Lo beneran gapapa kan?! Ayo kita kedokter!"

Arlan yang panik langsung menarik tangan Arumi yang tak jauh darinya.

"Lo lucu,"

Arlan berhenti.Terpaku sejenak lalu memutarkan kepalanya kearah Arumi.

"Hah?"

"Gue gapapa kok.Dan gue jamin gue ini nggak amnesia"

Arlan masih tampak tak percaya.

"Lo yakin?"

Arumi menganggukkan kepalanya lalu menunjukkan badge nama di seragam sekolah nya pada Arlan.

"Fyiuhh,Bagus deh"

"Lagian ini cuma luka kecil kok" Arumi senyum,menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Ini,lo yang perban?" Tangannya menunjukkan perban putih di kepalanya.

"Hah? I-"

"Gue yang masang perban lo."

Ucapan Arlan terpotong ketika Arga dan Andra kembali dari dapur membawa semangkuk bubur panas ditangannya.

"Cepetan makan"

Arumi menganga.

Itukan Kak Arga? Jadi tadi gue ditabrak sama cowok ngeselin ini?

"Duduk Rum," Arlan menyenggol pergelangan tangan Arumi.

"Eh,iya."

Dengan kikuk Arumi mendekati meja makan di dekat Arga.

Sebelum makan,

Tatapannya mengelilingi sekitar.

Gimana gue mau makan kalo diliatin mulu kaya gini?

"Dimakan ya" Andra yang berada disamping Arga berkata.

Arumi memakan buburnya dengan perlahan.

Matanya berkaca kaca,

Enak!

"Sorry ya,tadi gue sama temen gue Arga udah nabrak lo"

"Hm? Iya gapapa kok.Lagian ini cuma luka kecil"

"Maafin kita ya rumii" Andra kembali memohon maaf pada gadis ini,kali ini tangannya disatukannya didepan Arumi.

"Iya,tenang aja"

Matanya melirik kearah Arga yang masih saja acuh.

Udah nabrak gamau minta maaf ini anak?

Menyadari tatapan Arumi,Andra menyikut Arga dengan sikunya.

Minta maaf buruan! Andra berbisik kearah Arga.

"Harus banget emang?"

Kali ini sikutan yang diberikan oleh Andra terasa lebih kuat.

"Iya iya! Maaf ya"

Ucapnya pelan kearah Arumi.

Walaupun dengan senyuman terpaksa,Arumi berhasil dengan baik menyembunyikan kekesalannya.

Bener bener cowok gila!

--

"Sepeda gue mana? Gue mau pulang."

"Tuh dibelakang" Arga yang masih saja membaca buku menjawab disela tawanya.

Dikepalkan tangannya kearah Arga.Lalu menghembuskan nafas perlahan.

Sabar,sabar

Buru buru dilangkahkan kakinya cepat.Ia tak ingin berlama lama berada dirumah cowok ini.

"Rum! Mau kemana?" Arlan memburu,mendekati Arumi yang tengah menuntun sepedanya di halaman samping rumah Arga.

"Mau pulang"

"Gue anter aja,"

"Hm? Gausah deh,gue naik sepeda aja."

"Eh tunggu,gapapa kok.Udah sama gue aja"

"Gausahh,dahhhh.."

Setelah menaiki sepedanya,Arumi segera mengayuh sepeda kesayangan miliknya itu.

Setelah dirasa cukup jauh dari rumah Arga,Gadis itu tiba tiba berteriak.

"Arrrgghhhh!! Cowok ngeselin! Argaa ngeselinnnn!!!!"

Orang orang yang berlalu lalang dijalanan sekitar Arumi menatap heran cewek itu.

"Udah nabrak bukannya minta maaf malah bikin kesel!"

Dihentak hentakkannya kayuh sepedanya dengan kuat.

Tiba tiba ponsel disakunya bergetar,spontan diinjaknya rem lalu berhenti disisi jalanan yang sepi.

Revan?

"Haloo.."

"Rum lo dimana? Ga masuk kok ga ngirim surat? Lo sakit?"

"Engga kok..Panjang ceritanya,ntar aja deh gue ceritain yaa.Eh tunggu tunggu,lo bukannya sakit dirumah? Kok masuk sekolah? Jadi lo bo-"

"Eittsss.. Itu juga panjang ceritanya hehe.yaudah,ntar gue kerumah lo ya"

"Yaelah,rumah 5 langkah nyampe aja kok sok ngabarin"

"Masih untung babang ganteng ini masih mau jenguk lo! Yaudah pokoknya pulang sekolah gue langsung kerumah lo.Dahh"

Tutt..

Arumi tertawa seraya menggelengkan kepalanya.Dimasukkan nya kembali ponselnya kedalam saku lalu mengayuhkan sepeda nya kembali.

--

"Ga,Arumi itu satu sekolah sama kita ya?"

Ucapan Arlan mengalihkan Arga dari buku yang sedari tadi dipegangnya.

"Iya,kenapa emang?"

"Nggak,"

Arga menaikkan sebelah alisnya lalu meminum air mineral di meja kecil disampingnya.

"Dia cantik juga ya?"

Mata Arlan menerawang jauh,kembali membayangkan sosok gadis manis yang baru ditemuinya beberapa saat lalu itu.

"Uhukkkk"

"Eh,lo kenapa Ga?"

"Ehh,gapapa kok.Gue lagi baca plot yang lucu aja haha" Purapura dialihkannya kembali pandangannya kearah buku yang dibacanya itu.

"Jadi lo nggak dengerin gue cerita daritadi apa?"

"Ehmm"

"Ah ga asik lo bro!" Dilemparkannya bantal mungil kearah Arga.

"Eh ngomong ngomong mana tuh si Andra?"

"Ada,dibelakang"

"Yaudah gue nyusul dia deh."

"Hm"

"Ga capek apa baca buku terus?" Arlan menghambur,melewati Arga.

Sepeninggal Arlan,fikiran Arga mendadak  gusar.

Arga mencoba kembali fokus pada bukunya,namun tak berhasil.

Ditutupnya mukanya dengan bantal kecil tadi.

Aarrgghhhhhh...

Apasih ini?