🎵Aku rindu - Hanin Dhiya
Hari pun berganti bulan jadi tahu ooh~
Masih tetap ku pertahankan (pertahankan)~
Janji yang terucap antara kau dan aku untuk selamanya~
"Kenan akan bersekolah disana. Tamat SMA Kenan usahain akan pulang, nanti Nara dateng aja ketempat Kenan kalo Kenan gak pulang.. Tapi Kenan janji bakal pulang kok!"
Lantunan musik di telinga Nara masih terus saja berputar. Keadaan seketika hening tatkala Nara masih memfokuskan pandangan nya.
Teriakan-teriakan menggema di sepanjang lapangan disusul dengan Nara yang masih berdiri ditempat memegang erat sebelah rok nya.
Takkan berubah perasaanku pada dirimu meskipun kita jauh~
Takkan berkurang kerinduan ini, cepatlah pulang
Aku menunggumu, sungguh aku rindu kamu~
Jangan nakal kau di sana, ingat aku di sini uuh~
Suara bising ditambah nada yang masih memutar mengantar Nara kedalam memori beberapa tahun yang lalu.
"Nanti kan kita SMA, kata Mama Kenan, kita nanti abis SMP bakal SMA, nanti Nara dateng aja ketempat Kenan kalo Kenan gak pulang.. Tapi Kenan janji bakal pulang kok!"
Nara semakin erat meremas ujung rok nya. Dengan tekat yang kuat serta didorong rindu yang dalam, Nara meyakinkan diri untuk bangkit melewati beberapa siswa yang menatap nya aneh. Pertandingan akan dimulai dalam hitungan beberapa detik lagi, tapi mengapa cewe ini berdiri meninggalkan lapangan?
"Nar!! Dia Kenan! Cowo yang paling banyak digandrungi ciwi-ciwi satu sekolah. Bahaya kalo lo---" An mengedarkan pandangan nya saat tak mendapati Nara disebelah nya. Ia menoleh kearah Pelita yang masih sibuk.
"Nara mana Ta!"
Pelita juga ikut mencari. Pandangan nya tertuju pada seorang gadis yang saat ini menabrak paksa gerombolan siswi cheers.
"LOH ITU NARA KAN!!! NGAPAIN TU ANAK KESANA?!!" An menggigit kuku nya, takut bercampur penasaran bercampur satu. Ia tau bahwa pesona Kenan dapat membutakan siapa pun. Tapi gak gini juga kali Ra!!! Kan bisa berabe!
"Nara itu kan? Ngapain dia?" tanya Pelita yang juga ikut penasaran.
"Gue ga tau pinter! Kalo gue tau mana mungkin gue kasih dia kesana!"
"Ya lo sih gak jagain dia, uda tau dia anak baru,"
An menatap Pelita dengan alis yang menukik tajam. "LO JUGA KEMANA AJA!"
"Gue ngerjain tugas!"
An menggeleng heran. "Lo emang gatau tempat!"
Seorang cewe disebelah An menepuk pelan bahu An. "Dia siapa? Kok berani amat?"
An hanya menggeleng. Berupaya untuk tak ikut campur terlalu dalam.
***
Nara menabrak paksa sekelompok cheers yang siap menjalankan tugas nya.
"Ih apaan sih lo!" bentak salah satu nya. Nara terkejut, refleks meminta maaf. "Maaf banget," ucapnya lalu pergi kearah dua kelompok yang kali ini siap memulai pertandingan.
"Dia siapa sih? Loh loh itu mau ngapain kesana! Uda mau mulai tanding nya!" tambah yang lain.
Bila esok kau kembali kan ku lepas rindu ini~
Takkan berubah perasaanku pada dirimu meskipun kita jauh~
Takkan berkurang kerinduan ini, cepatlah pulang
Cepatlah pulang, aku menunggu~
Nara menghembuskan napas nya perlahan. Ia mencoba untuk mengalahkan rasa gugup. Nara yakin, yang di tengah itu adalah Kenan! Ya, Kenan teman kecil nya dan ia berjanji untuk menjemput Kenan.
"KENAN!"
Satu teriakan berhasil membuat lapangan yang sedari tadi bising menjadi senyap mendadak. Banyak dari mereka menatap aneh Nara yang sekarang berada ditengah lapangan dengan tangan yang memegang satu tali headset.
Bahkan, dua kelompok yang tadinya siap melempar bola kini terdiam, menatap Nara heran. Termaksud Kenan dan anggota CAKRABIRAWA lain nya.
Nara tak memedulikan tatapan yang lain. Ia hanya memusatkan indra penglihatan nya pada seorang cowo yang kini balik menatap nya. Manik coklat cowo itu menerobos masuk mata hitam pekat milik Nara. Nara tersengat kecil saat cowo itu menatap nya lekat, lalu suara bola pun jatuh. Keadaan diam dan membuat suara bola itu terdengar jelas.
"Kenan.."ucap Nara dengan nada bergetar. Nara sungguh sangat merindukan makhluk tuhan satu itu yang kini tengah melepaskan bola hingga memantul menimbulkan suara.
"Oh.. Jadi ada yang tanding ditemanin pacar nya nih..." ucap Bisma yang terdengar jelas ledekan bagi CAKRABIRAWA. Tawa kelima teman Bisma lainnya membuat Aksa mengepal tangan kuat.
"Kek bocah aja ya," sindir Bisma lagi.
"Ternyata CAKRABIRAWA itu bocah semua. Pake ditemenin pacar lagi. Kayak anak TK yang mau pigi study tour aja Hahahhaha..."
Tentu saja CAKRABIRAWA geram dengan keadaan ini. Dengan cepat Aksa menarik kaos putih Bisma. Urat tangan cowo jangkung itu tampak jelas terlihat, dan para ciwi-ciwi langsung terdiam menikmati pemandangan yang sudah tak asing lagi.
"YANG BOCAH SIAPA? LO YANG PAKE NYINDIR-NYINDIR ANJING!" murka Aksa.
Bisma tersenyum kecut. Ia menurunkan tangan Aksa, tapi cengkraman nya terlalu kuat. Ia langsung menepis tangan itu kasar.
"Uda deh, gue gamau tanding sama bocah kek lo lo semua." Bisma menunjuk satu persatu anggota CAKRABIRAWA yang kini juga memandang nya dengan emosi tertahan.
"Yang main nya bawa perempuan!"
Alaska yang tak terima, kini ikut membantu Aksa membasmi satu cowo sialan itu. "Bukan nya lo yang dari awal ngebawa-bawa cewe kesini? Lo yang minta Elisa kan?" tanya Alaska santai. Emosi cowo itu tidak dapat ditahan, tapi yang namanya Alaska sangat pandai menyembunyikan raut wajah.
"CIH!" Bisma tanpa dosa nya meludah tepat didepan sepatu Alaska. Sontak Alaska menarik Aksa dan langsung melemparkan bogeman mentah di wajah mesum Bisma.
"Mau gue robek tu mulut?" ucap Alaska. Sekarang giliran Bisma yang tersungkur tepat didepan kaki Aksa.
Bisma menyapu bercak darah disudut pelipis nya. "Dan sekarang? Uda tau kan siapa yang menang?"
Aksa terdiam, ia kini menatap Kenan yang tidak berpaling dari wajah Nara. Ada sorot ketidaksukaan di wajah putih nya. Itu yang dapat Aksa tangkap.
"Kenan..."panggil Nara lagi. Bahkan Nara pun ingin pingsan saja didepan sini. Keadaan lapangan mendadak hening seakan-akan tidak ada penghuni nya.
"Lo siapa?" balas Kenan tajam. Tampak tak suka dengan kehadiran Nara.
Bagai tersambar petir di siang bolong, Nara mencoba untuk tidak percaya dengan apa yang dilontarkan Kenan. Tapi syanag ya, itulah yang diucapkan Kenan.
"Ini Nara..." Nara mencoba mendekat pada Kenan, tapi cowo itu malah menghindari nya.
"Gue ga kenal sama lo." ketus Kenan tanpa wajah berdosa.
Nara sudah tidak dapat membendung cairan bening dimata nya. Ia berlari ingin mendekap Kenan, tapi lagi-lagi Nara dipermalukan. Kenan kini berbalik dan melangkah cepat keluar area lapangan.
Nara bergeming, menatap sepatu putih nya. Air mata pun tak terasa turun menghiasi pipi Nara.
"Dan.. Lo liat siapa yang gak seportif kan? Anggota lo yang pergi luan." Bisma menatap Aksa. "Jadi? Boleh dong Elisa buat gue," pinta Bisma dengan tangan bersedekap.
Aksa mengepal tangan nya kuat. Ia menoleh kearah sekelompok cheers. Ia memandang Elisa yang kini menatapnya dengan raut wajah takut.
Aksa menyeringai sinis. "Oke!" jawab nya lantang membuat Elisa mati kutu ditempat.
Bisma dan teman-teman nya pergi meninggalkan lapangan. Sebelum cowo itu keluar, Bisma mengedipkan mata genit pada Elisa. Aksa yang melihat itu ingin menonjok nya. Tapi apa hak nya, mulai detik ini ia juga tidak punya hubungan apapun lagi. Aksa berjanji, dia tidak akan jatuh pada lubang yang sama. Aksa tidak akan percaya lagi pada wanita.
Satu persatu siswa-siswi pergi meninggalkan lapangan. Kursi penonton yang tadi ramai kini hanya meninggalkan beberapa kaleng minuman bekas.
Aksa menatap tak suka pada cewe didepan nya ini. Karena ialah Kenan pergi dan Aksa menjadi kalah. Kalau masalah Elisa sih tidak masalah, tapi ini adalah masalah CAKRABIRAWA, kehormatan CAKRABIRAWA telah rusak karena ulah bocah satu ini.
Aksa menarik lengan Nada paksa membuat Nara sontak berhadapan dengan dada Bidang Aksa. Cowo ini terlalu tinggi. Hemmm!!
Aksa memegang dagu Nara kasar. Mau tidak mau Nara kini tengah menatap mata Aksa yang sudah merah.
"LO SIAPA?! LO TAU GARA-GARA LO GUE MALU!" bentak Aksa tepat didepan wajah Nara. Nara sendiri bisa merasakan napas Aksa yang naik turun.
"Sa--saya hanya mau nemuin Kenan," jawab nya takut. Air mata nya pun smekain deras.
"TAPI LO TAU KARENA LO GUE SAMA ANGGOTA GUE DIBUAT MALU DI HADAPAN ORANG BANYAK?!"
"Saya minta maaf,"
"MINTA MAAF MINTA MAAF! EMANG LO BISA NGEBALIKIN HARGA DIRI GUE?" Aksa melepaskan dagu Nara kasar. Nara kembali terisak saat kepalanya tertolak kekiri.
"JAWAB! LO GAGU ATAU BISU?!"
"Sa--saya beneran minta maaf..." isak Nara. Bahu nya bergetar hebat akibat ketakutan yang sangat hebat.
"LO! JANGAN NANGIS BANGSAT!" murka Aksa. Ia paling tidak suka melihat gadis cengeng nyebelin seperti cewe satu ini.
Aksa mengacak rambut nya yang sedikit basah. Ia memijit pelipis nya kemudian mengeram menahan emosi agar tidak tertumpah pada gadis sialan ini.
"Arghhhh!!"
Nara kembali terisak. Ia tidak menyangka bahwa karena ulah nya ini dia jadi berurusan dengan Aksa. Padahal awal nya, Nara sama sekali tidak ingin menunjukkan keberadaan nya pada CAKRABIRAWA.
"WOI JAWAB! LO ITU SIAPA?!" teriak Aksa lebih kencang lagi. Cowo bergelang besi itu kini telah habis kesabaran.
Zikri memegang pundak Aksa. Ia tau bahwa cowo ini sangat murka. "Udah Sa, dia cewe."
"GUE GA PERDULI, MAU DIA CEWE ATAUPUN COWO SEKALIGUS!"
Bara juga ikut memberi nasihat. "Cewe paling lemah kondisi fisik nya, dia bukan kayak kita."
Alaska hanya diam menikmati keadaan yang semakin runyam.
Aksa mengatur napas nya yang memburu. Ia mengangkat lagi dagu Nara. "Gue gaperuli lo siapa! Yang pasti, lo bakal abis!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Nara yang langsung terduduk dengan tangis memecah.
Nara memang mengakui bahwa dirinya bodoh dan tidak tau kondisi. Harus nya ia tadi menunggu pertandingan selesai baru menemui Kenan. Tapi itu smeua tidak disengaja, dia refleks begitu saja. Hati nya yang menuntun ia melakukan itu semua.
Nara menutup wajah nya dengan kedua tangan. Belum lagi masalah Kenan yang kini pura-pura tidak mengenalnya, ditambah lagi masalah Aksa. Dan ditambah lagi dengan kenyataan bahwa masa SMA nya mulai sekarang akan berjalan rumit.
Haruskah ia kembali ke kampung? Tapi sayang uang pendaftaran 6 juta. Ya Allah!!
Nara memegang dada nya. Ia bertanya pada detakan yang kini ikut mengiringi tangisan nya.
"Harus kah Nara berhenti?"
Tidak, itu lah yang Nara simpulkan pada isi hati nya. Tapi bagaimana? Kenan saja tidak mengenal nya.
"AHHH!! SEMUA KACAU!! NARA TIDAK BOLEH BERHENTI! HARUS! HARUS BISA! INGAT ORANG KAMPUNG YANG PASTI JUGA KANGEN SAMA KENAN! NARA PASTI BISA BAWA KENAN PULANG! GIMANA PUN CARANYA! KALAU BISA NARA CURI MASUKIN KE KARUNG GONI!"
TBC..
Next? Komen
VOTE, KOMEN AND SHARE❗
Jangan lupa juga kunjungi work aku, ada beberapa cerita yang telah aku publish, dan jangan lupa juga untuk membaca nya💕💕
Follow bilaaapr, bilang jika ingin di follback.
Jika ada masukan? Bisa kasih saran. Chat saja. Karena aku juga butuh saran dari kalian untuk membuat cerita ini lebih baik lagiii💕💕
Tetap support KENAN atau AKSA ya...
Aku tunggu loh masukan nya... Juga jejak kalian.. Jangan lupa tinggalkan...
Maaf jika ini kurang nyambung, soalnya masih amatiran... Oke,...
Mau tidak kalian berbaik hati dengan spam komen? Biar aku semangat huhu:((
SALAM CANTIK
-bilaaapr
#AntaraKenan&Aksa
#KenanatauAksa