Chereads / KENAN atau AKSA / Chapter 5 - 5. AWAL PERJUANGAN

Chapter 5 - 5. AWAL PERJUANGAN

Mungkin... dia teman Kenan----------Kemayu Winara.

Nara berjalan gugup memasuki gerbang sekolah. Entah mengapa, dari awal turun dari bus sampai kini ia berjalan melewati koridor kelas nya, Nara selalu menjadi sorotan.

Seisi koridor menatapnya penuh dengan pertanyaan. Banyak dari mereka berbisik saat Nara melewatinya. Kabar tentang Nara yang membuat lapangan heboh sukses menjadi topik hangat SMA Wijaya.

Nara memasuki kelas, sontak ia menjadi sorotan utama.

"Itu kan yang kemarin manggil-manggil Kenan,"

"Kuat banget nyali nya, masih anak baru uda berani nampakin diri sama CAKRABIRAWA!"

"Ih gue sih ga la yawww... Gue aja yang dari kelas 10 disini, ga berani ngajak cakap Kenan, eh tu cewe main nyosor aja!"

"Udah eh eh orang nya datang."

Nara berjalan biasa menuju bangku nya. Ia sengaja menulikan telinga nya agar tidak merasa sakit hati. Mau apapun yang mereka katakan, Nara tidak akan berhenti.

Nara memandang Pelita yang sedang bermain ponsel. Nara rasa, cewe itu sedang membuka gugel.

"Ada pr apa?" tanya Nara, cewe itu meletakkan tas nya dan menatap Pelita.

Pelita tidak menjawab nya.

"Ta,kamu marah?" tanya Nara hati-hati.

Akhirnya Pelita menoleh kan kepala nya. Nara meneguk ludah saat tatapan cewe itu tak seteduh semalam. "Lo ngapain semalam?"

Nara mengalihkan pandangan nya.

"Lo... Gue bilang, jangan berurusan sama Cakrabirawa, Tapi kenapa sih lo ngeyel banget!" ucapnya dengan suara pelan namun sedikit membentak.

Nara memainkan jari nya, apa yang harus Nara katakan? Memberi tau pada semua orang kalau dia sahabat kecil Kenan? Tidak, belum saat nya. Ia tidak ingin terlalu cepat dan membuat Kenan membenci dirinya.

"Engg.. Gapapa, ada pr ya Ta?"

Pelita membuang napas nya. Oke, untuk sekarang, ia tidak akan memaksa Nara untuk jujur. Tapi Pelita juga tidak tahan mendengar ocehan orang yang menjelekkan Nara tadi.

"Gak ada, gue cuman nyari pemahaman di bab selanjutnya." ucapnya dan kembali fokus dengan ponsel.

Nara menggangguk. Cewe itu tak sengaja menatap sekolompok cewe yang kini terdiam saat Nara menatap mereka. Nara yakin, pasti para sisiwi itu telah menceritakan dirinya. Ah sial sekali!

***

Pelajaran berlangsung seperti biasa. Di bangku Nara duduk menggoyangkan kaki nya gugup, sambil memegang sebuah bekal.

"NARA!!!" teriak seseorang, Nara langsung melihat nya dan memasukkan bekal nya kedalam laci.

"Nara!" teriakan An menggema di dalam kelas yang kosong saat ini. Semua pada sibuk mengisi perut di kantin.

Dengan napas memburu An duduk didepan Nara. Ia mengatur napas nya perlahan. "RA! LO GILA RA!"

Nara meremas rok nya dibawah meja. Sudah dapat ditebak, pasti saat ini An akan mengintrogasi abis-abisan.

"Gue tau kalo pesona ayang Kenan itu menggoda, tapi lo juga gak harus bikin malu."

"LO TAU GAK RA! SATU SEKOLAH UDA TAU LO SIAPA!" histeris An.

"Gue kesini, yang dibahas Kemayu Winara anak XI IPA 2,gue kesana yang di bicarain Nara yang anak baru. Gue sampe pergi mau boker aja, di toilet pada bahas lo Ra! Gila lo,baru sehari uda bikin trending mendadak!"

Ketakutan menyerang nya kembali. Apa yang dikatakan An barusan membuat Nara memikirkan lagi, apa harus bertahan atau pulang ke kampung.

Nara membantah semua pikiran nya untuk kembali. Ia mengangkat kepala nya lalu tersenyum seperti biasa.

"Ya gitu.."

An menaikkan satu alis nya. Ia memandang Pelita menagih jawaban, tapi sayang nya, Pelita hanya menggelengkan kepala.

"Oke oke, gue ga peduli sama ocehan netizen itu. Tapi gue bingung nya, kenapa lo mendadak bisa suka sama Kenan?"

Nara tersudut.

"Ra, gue tau Kenan itu kece badai, tapi lo bisa kan biasa aja." ujar An sambil mengelus kepala Nara.

"Ra, banyak yang suka sama Kenan,"

Nara menunggu ucapan An selanjutnya. Namun, suara tawa di koridor membuat ia mengalihkan tatapan nya dari wajah An.

Tampak Aksa dan anggota geng Cakrabirawa tertawa besar hingga membuat koridor menjadi ramai. Mereka berjalan dengan tawa yang terlukis di wajah tampan dan tegas.

Nara masih memperhatikan rombongan itu berjalan. Hingga senyum simpul terbentuk di wajah bulat nya. Langsung Nara mengambil bekal nya dan berlari meninggalkan An dan Pelita yang menatap nya tak percaya.

"Temen lo Ta!!!" histeris An dibangku nya.

"Temen lo juga!" jawab Pelita dengan senyum yang mengembang.

"Uda uda, ayok kita kejar. Sebelum Nara sayang jadi gosip lagi!" An menarik paksa Pelita. Ia mengikuti Nara yang tengah sedikit berlari menuju gerombolan itu.

***

"KENAN!!!"

Seisi koridor yang tadi sibuk melihat rombongan Cakrabirawa, kini menatap Nara.

Nara memantapkan hati nya. Dengan gugup gadis itu berdiri tepat dihadapan Kenan yang sama sekali tak berekspresi. Nara yakin, Kenan hanya bercanda. Nara tau, Kenan adalah cowo yang suka membuat prank. Mungkin ini salah satu bentuk sambutan dari Kenan?

Cowo berkaca mata itu melonggarkan sedikit dasi nya. Pandangan nya jatuh pada benda bawaan Nara, namun sama sekali ia tidak tertarik bertanya.

"Kenan... Ini Nara bawakin bekal untuk Kenan." ucap Nara sambil menyodorkan kotak bekal berwarna hitam.

Kenan hanya menaikkan alis nya. Menatap risih Nara.

Bara yang tak tega langsung tersenyum selebar mungkin. Ia memang brengsek, tapi melihat wajah Nara yang begitu kecewa, Bara juga kasihan. Apa kata orang kalo Bara gak bantuin cewe? Bisa rusak nama Baraka Wijaya dimata ciwi-ciwi!

"Eh... Nara kan, yang kemaren itu-" ucapan nya terpotong saat Zikri menyikut lengan nya.

"Yaelah.. Uda jangan di ingetin lagi." Zikri berbisik sambil menatap Nara.

"Hehehe, maap ya Ra." Bara nyengir kecil. "Oh iya Ra, ini buat Kenan ya?"

Nara menatap sendu Kenan. Ia hanya mengganguk. Cewe berambut kepang itu menunduk malu. Semua mata sekarang sedang menatap nya.

Zikri menyengol lengan Kenan yang sama sekali tak bersuara. Hanya ada tatapan risih di kedua manik hitam nya. Sangat beda dengan Kenan yang biasanya tenang dan ramah.

"Nan, terima aja uda,"

Tapi sama saja, Kenan hanya diam dan melemparkan tatapan sinis pada Zikri.

Nara menjadi bertambah gugup. Detakan jantung nya juga tidak berhenti berdecak hebat. Rasanya Nara ingin memeluk Kenan, tapi semua itu sekarang hanya khayalan belaka. Oke, mungkin ini yang Kenan mau.

"Yauda deh, gapapa. Nara balik ya Kenan." ucap Nara ingin melanjutkan langkah nya, namun ia berhenti saat seseorang menarik lengan nya.

"Eh.. Eh jangan dong Ra, sayang dong makanan nya. Kalo Kenan gamau uda buat Bara aja. Kenan emang gitu orang nya. Dikasih yang gratis malah gamau, mau nya yang mahal-mahal. Dia gatau aja beras itu mahal. Holkay mah---" Bara langsung mengatup mulut nya saat melihat Kenan menyambar tempat makan yang ada digenggaman Nara.

Semua melongo tak percaya. Anggota Cakrabirawa lain nya pun juga tidak percaya dengan pandangan barusan. Seorang Kenan Aditama mau mengambil bekal dari seseorang? Benarkah itu Kenan? Bahkan para ciwi di sepanjang koridor juga ikut menyaksikan nya dengan pandangan marah pada Nara.

Kenan adalah orang yang paling tidak berhati setelah Aksa. Bedanya, cowo ini lebih sering diam, sedangkan Aksa lebih bersikap kasar. Dua pribadi yang sangat berbanding terbalik.

Dan aneh nya, sekarang Kenan melakukan hal yang tak pernah ia lakukan selama bersekolah di SMA Wijaya. Sontak Nara mengangkat kepala nya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Kenan mau menerima pemberian nya, walaupun dengan paksaan.

Nara menatap Kenan. Pandangan mereka bertemu ditengah keheningan koridor. Semua seakan menjadi saksi bisu pertemuan mereka.

Satu

Dua

Tiga

"Stevi!"

Jleb.

"Mau makan bareng?" teriak Kenan memanggil seorang cewe yang sedang melewati koridor. Cowo itu pun tersenyum lebar sambil mengangkat bekal yang diberikan Nara.

Pandangan Nara mengikuti gerak-gerik Kenan. Cowo itu berlari mengejar Stevi. Dengan manis nya tangan Kenan terulur mengacak rambut Stevi. Hal yang belum pernah Kenan lakukan pada Nara.

Nara meremas rok nya. Mencoba menahan bendungan air mata. Bahkan Kenan tidak berbalik atau sekedar menatap nya lagi.

Aksa yang melihat itu pun juga ikut tersenyum sinis. "Cih, murahan." ucapnya lalu pergi.

Nara tersenyum getir. Mencoba mengambil sisi positif nya. Dia harus percaya pada Kenan. Kenan adalah Kenan, tidak mungkin dia berubah secepat itu.

"Mungkin.. Dia teman Kenan."

Next? Komen

Aku punya satu permintaan. Maukah kalian komen disetiap paragraf nya? :(

Semoga bisa langsung nembus dihati kalian ya.

Kalian tim mana? Kenan atau Aksa nih?

VOTE, KOMEN AND SHARE❗

Jangan lupa juga kunjungi work aku, ada beberapa cerita yang telah aku publish, dan jangan lupa juga untuk membaca nya💕💕

Follow bilaaapr, bilang jika ingin di follback.

Jika ada masukan? Bisa kasih saran. Chat saja. Karena aku juga butuh saran dari kalian untuk membuat cerita ini lebih baik lagiii💕💕

Tetap support Kenat atau Aksa ya.....

Aku tunggu loh masukan nya... Juga jejak kalian.. Jangan lupa tinggalkan...

Maaf jika ini kurang nyambung, soalnya masih amatiran... Oke,...

SALAM CANTIK

-bilaaapr

#AntaraKenandanAksa

#KenanatauAksa