Sebulan setelah kedatangan Kakek Jatmiko di kediamannya keluarga Mahendra.malam ini telah dilaksanakan lamaran Bayu untuk Nadira.suara tepuk tangan dan ucapan selamat pun turut riuh di ruangan kediaman Mahendra.satu minggu dari sekarang pernikahan mereka akan berlangsung.
*****
Udara pagi terasa sejuk. ketika itu Nadira sedang melamun tiba tiba ada tangan yang memeluk dari belakang.siapa lagi kalau bukan Bayu,yang makin hari makin mesra.setelah seminggu yang lalu ucap ijab kabul di lantangkan dengan keras oleh Bayu.
"Sayang... kenapa ngelamun hmm?"
"Enggak ngelamun kok Mas"
"Terus kenapa tadi mas panggil panggil enggak nyaut kalau enggak lagi ngelmun hm?" Bayu bertanya sekali lagi sama Nadira.
Sepertinya memang Nadira lagi banyak pikiran.
"Mas apa mas mau cepet punya anak dari aku?" tiba tiba Nadira menanyakan hal yang sangat serius kepada Bayu.
"Enggak.mas enggak menuntut kamu di kasihnya saja sama Allah. kita sebagai manusia cuma bisa berusaha dan berdoa kalau diberi momongan sekarang ya alhamdulillah kalau belum ya kita tetap harus berusaha dan berdoa pastinya sayang."
"Hmm gitu ya mas?baiklah aku ngikut mas saja."
"Emang mas tadi bilang mau kemana kok kamu mau ikut?" Bayu mencoba menggoda Nadira supaya sedikit tersenyum sejak tadi wajahnya murung seperti banyak pikiran.
"Iih kok mas gitu sih.enggak lucu tau!" Kemudian Nadira pergi keluar dari kamar.sambil menahan kesal dengan ulah suaminya.
Nadira turun dari lantai dua.bersamaan dengan ibunya yang sedang memasak di dapur bersih dekat tangga.
"Ibu lagi bikin apa sih? kok baunya enak banget Bu?"tanya Nadira karena penasaran apa yg sedang di buat ibunya.
"Ibu lagi coba bikin cookies.rencanya, mau ibu bagi bagi buat anak panti.Nadira mau?"widya menawarkan kepada Nadira.
"Nadira cobain satu ya bu."Akhirnya Nadira mengambil salah satu cookies yg sudah dingin.yang ada di nampan dekat meja makan.
"Bagaimana rasanya,enak enggak?" widya antusias sekali mendengar jawaban dari puterinya.
"Hmm...enak banget Bu, cookiesnya."