Septi tersenyum ketika ia sudah kembali sampai di Villa keluarga Lili. Sebentar lagi ia harus mengantarkan semua berkas yang harus ia antarkan guna mendapatkan lowongan pekerjaan itu.
Tidak ada yang mengira bukan? Niat awal ingin kabur dari Bara malah berakhir ia dapat pekerja baru? Septi tersenyum, ia memutar kunci pintu dan masuk ke dalam. Ia harus mandi dan bersiap-siap.
Septi menatap pemandangan hijau dari jendela kamarnya. Lili bilang ia boleh tinggal sampai kapanpun di villa ini. Bahkan teman semasa kuliahnya itu akan berkunjung jika ia libur.
Septi tersenyum, ia bergegas melangkah masuk ke dalam mandi. Ia sudah ditunggu bukan? Menatap bayangan dirinya di cermin membuat Septi merasa iba dengan dirinya sendiri.
