Septi memasukkan stetoskopnya ke dalam saku seragam putihnya itu, ia tersenyum melihat beberapa orang sudah duduk antri di Puskesmas yang ternyata lumayan besar ini. Ia melangkah ke ruang KIA, tempat dimana ruang praktek dia berada.
Puskesmas ini kekurangan tenaga bidan setelah seorang bidan senior mereka berpulang ke Rahmatullah beberapa Minggu yang lalu. Tinggal dua orang mahasiswa magang yang tentunya ilmunya belum ada apa-apanya bukan? Dan beruntung Septi bertemu dengan temannya kala itu, jadi Puskesmas ini langsung mendapat bidan pengganti untuk mengisi kekosongan posisi tersebut.
Septi benar-benar suka saat ia bisa bertemu banyak orang (ibu hamil) memeriksa kondisi bayi dan ibunya, Serta berbincang banyak mengenai kesehatan dan hal-hal yang bermanfaat untuk mereka di masa kehamilan ini.
Septi sudah duduk di kursinya ketika kemudian Smartphone barunya berdering. Ia merogoh koceknya dan menemukan sang Abang menelepon.