"Tapi apakah pasti bos minyak itu ke hotel hendak menemui Kirana, Bi?" Septi menatap Bara dengan serius, mereka sudah duduk berdua di kedai ayam geprek milik Bara yang menjadi tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya dulu.
"Gini Sayang, begitu wanita itu sampai di hotel, petugas front office bilang kamar atas nama Kirana itu yang memesan atas nama Erick. Itu yang pertama." Bara meneguk es teh di gelasnya, lalu kembali menatap Septi dengan seksama.
"Yang kedua, si Jacky, bos minyak itu begitu aku keluar dari ruang meeting perusahaan dia, dia menemui laki-laki muda, yang seumuran sama dia, mereka membahas seseorang yang mereka sebut namanya Kirana."
"Tapi kan yang namanya Kir-"
"Tepat!" Bara dengan cepat memotong kalimat Septi, "Awalnya aku juga berpendapat yang sama, ada banyak orang yang namanya Kirana. Tapi ketika sekretaris pribadi Jacky memanggil nama teman Jacky itu Erick, aku mulai curiga. Masa iya sih namanya sama lagi? Kebetulan macam apa?"