Bara baru saja turun dari pesawat yang membawanya terbang dari Solo itu. Kini ia sudah menginjakkan kakinya di Bandara Internasional Hang Nadim. Akhirnya ia sampai juga di sini. Setelah pergolakan batin yang luar biasa, Bara kemudian memutuskan pergi ke sini guna memenuhi perintah dari sang papa.
Pengeboran minyak lepas pantai? Ahh ... Bara sama sekali tidak berminat sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa membantah bukan? Dan tidak ada salahnya bukan ia belajar juga? Bara menghela nafas panjang, yang jelas setelah ini ia ingin cepat pulang.
Bara duduk sejenak kursi, ia membua resleting weistbag-nya, merogoh iPhone kemudian menghidupkan benda itu. Ada beberapa orang yang harus segera ia hubungi begitu ia sampai di sini, siapa lagi kalau bukan Septi dan Justina sang mama.
"Halo, Bi kamu sudah sampai?" tanya suara itu ketika panggilan Bara dia angkat.
"Iya Sayang, ini sudah turun dari pesawat. Aku sudah sampai," jawab Bara dengan senyum merekah.