Nadya melangkah keluar dari ruang kerja Jacky dengan terburu-buru, sebelum nanti akhirnya ia harus pasrah di bawah kungkungan tubuh lelaki gila itu, lebih baik dia cepat-cepat melarikan diri. Untung tadi, Hanifa sang sekretaris pribadi menelponnya, jadi ia bisa menggunakan itu sebagai alasan kabur dari Jacky.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana nantinya kalau mereka sudah menikah, baru pura-pura seperti ini saja rasanya Nadya juga jengah setengah mati, bagaimana kalau nantinya dia harus satu rumah dan satu kamar dengan sosok itu, astaga bikin Nadya pusing tujuh keliling.
Nadya bergegas masuk ke dalam mobilnya, membawa mobil itu pergi dari kantor Jacky guna balik ke kantornya sendiri.
"Benar kan? Satu persatu bukti sudah aku pegang, Jacky!" desis Nadya sambil tersenyum sinis.
