"Sayang, mama aku barusan telepon, dia ngajakin kita makan bareng. Restaurannya deket kok dari sini. Kamu mau ya?"
Perkataan pertama yang diucapkan Reza begitu selesai bicara dengan seseorang yang ternyata ibunya, di telepon.
"Makan sama siapa aja?" tanya Larisa, karena jujur dia belum siap jika seandainya harus makan bersama dengan keluarga Reza yang lain setelah kejadian yang menimpanya di villa tempo hari. Dia belum cukup menyiapkan hati untuk bertemu dengan keluarga Reza yang mungkin sudah menilainya buruk semenjak kejadian itu.
"Mama sama papa aku aja kok," jawab Reza.
"Oh, kita berempat aja berarti?"
Reza mengangguk, mengiyakan. Dia lalu mengerutkan kening karena melihat Larisa terlihat ragu dan gelisah di tempat duduknya. "Kenapa? Kamu gak mau?"
"Bukan gak mau. Aku agak takut aja."
"Takut? Takut kenapa?" Reza benar-benar tak mengerti jalan pikiran Larisa sekarang.